Visualisasi Iris Dataset tanpa coding menggunakan Looker Studio
Looker Studio adalah platform bisnis-inteligensi yang memungkinkan pengguna untuk membuat visualisasi, dashboard, dan laporan interaktif agar dapat memahami data dengan lebih baik.
Pada Looker Studio terdapat sebuah fitur bernama Connector untuk menghubungkan Looker Studio dengan sumber data dari berbagai platform dan aplikasi seperti database, cloud storage, dan layanan data API.
Looker Studio ini gratis jika kita hanya menggunakan Google Connectors, seperti File Upload, Google Sheets, MySQL, Youtube Analytics, dll.
Dan berbayar jika menggunakan Partner Connectors seperti Facebook Ads, Glassdoor Reviews, LinkedIn Ads, Google Ads, dll.
Di tutorial kali ini, saya akan membuat visualisasi Iris Dataset menggunakan Looker Studio.
Unduh Iris Dataset
Silahkan unduh iris dataset disini.
Menuju Looker Studio
1. Buka https://lookerstudio.google.com/
2. Buat Blank Report.
3. Pilih File Upload.
4. Klik Authorize.
5. Unggah Iris Dataset yang telah diunduh.
6. Setelah proses unggah selesai, klik Add.
7. Report baru muncul dan semua fitur dari data yang diunggah terdapat di navigasi sebelah kiri.
8. Sebelum memulai saya akan mengganti judul dan mengubah tema dari Default menjadi Constellation.
Exploratory Data Analysis (EDA)
Berikut adalah beberapa visualisasi EDA yang akan ditampilkan di dashboard Looker Studio:
- Tabel Iris dataset;
- Visualisasi jumlah data untuk tiap-tiap kelas;
- Relasi antar fitur;
- Distribusi data untuk semua kolom;
- Distribusi fitur berdasarkan spesies.
1. Tabel Iris dataset
Pilih Add a chart dan pilih template tabel.
Setup:
- Dimension: Id, Species
- Metric: SepalLengthCm, SepalWidthCm, PetalLengthCm, PetalWidthCm
- Sort: Id (Ascending)
Style:
- Table Body: Row numbers
- Table Footer: Show pagination
Hasil:
2. Visualisasi jumlah data untuk tiap-tiap kelas
Klik Add a chart dan pilih Column Chart
Setup:
- Dimension: Species
- Breakdown Dimension: Species
- Metric: Record Count
Style:
- Pilih Stacked Bars
- Pilih Show axis title untuk Left Y-Axis dan X-Axis.
Hasil:
3. Relasi antar fitur
Klik Add a chart dan pilih Scatter Chart.
Setup:
- Dimension: Species
- Metric X: Average SepalLengthCm
- Metric Y: Average SepalWidthCm
Sebenarnya akan lebih baik, jika Metric X dan Metric Y tidak di agregasi. Namun pilihan itu tidak ada di Looker Studio.
Style:
- Color by Dimension values
- Pilih Stacked Bars
- Pilih Show axis title untuk Left Y-Axis dan X-Axis.
Hasil:
Lakukan hal yang sama untuk perbandingan antar fitur yang lain.
4. Distribusi data untuk semua kolom
Klik Community visualizations and components, klik Explore more pilih Histogram.
Setup:
- Dimension: SepalLengthCm
Style:
- Number of Intervals: 5
Hasil:
Lakukan hal yang sama untuk fitur yang lain.
5. Distribusi fitur berdasarkan spesies
Looker Studio tidak menyediakan Boxplot. Untuk mengakalinya, kita bisa membuat data tambahan dan menggunakan di Stacked combo chart.
Data tambahan untuk Iris dataset dapat diakses di link ini. Data tersebut terdiri dari nilai Min, lower quartile (Q1), Median, upper quartile (Q3), dan Max untuk tiap-tiap fitur.
Setelah download data tambahan tersebut, import ke dalam Looker Studio dan pilih Box Chart sebagai Worksheet.
Lalu di tambahkan Stacked combo chart.
Setup (SepalLengthCm):
- Dimension: Species
- Drill down: Disabled
- Metric: Min of SepalLengthCm, Q1 Δ of SepalLengthCm, MEDIAN of SepalLengthCm, Q3 Δ of SepalLengthCm, MAX of SepalLengthCm
Style:
- General: Stacked Bars enabled
- Axes: Show axes enabled
- X-Axis: Show axis title enabled
- Legend: None
- Background and Border Color: #3c4043
Hasil:
Lakukan hal yang sama untuk fitur yang lain.
Hasil Akhir
Hasil akhir dari Looker Studio ini dapat dilihat pada link berikut.
Source
https://www.geeksforgeeks.org/exploratory-data-analysis-on-iris-dataset/
https://mixedanalytics.com/blog/pseudo-box-plot-chart-google-data-studio/